Perlunya sistem kewaspadaan dini penanggulan penyakit di masyarakat

Serangan enterovirus 71, penyebab penyakit yang dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut semakin luas. Korbannya pun semakin banyak. Anak-anak menjadi korban utama penyebaran enterovirus 71 di Cina. Sejak korban pertama ditemukan pada Maret–namun pelaporannya ditunda hingga beberapa pekan lalu–sudah 24 ribu orang terjangkit enterovirus 71. Lebih dari 30 di antaranya meninggal sebagian besar anak-anak.

Penyebaran virus ini relatif cepat. Dalam beberapa pekan saja, enterovirus 71 ditemukan di Malaysia. Virus serupa dilaporkan menyerang Vietnam dan Singapura. Menurut laporan Departemen Kesehatan, belum lama ini, sudah ada tiga orang yang diduga menderita penyakit dengan ciri-ciri seperti penyakit tangan, kaki, dan mulut. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Depkes, Chandra Yoga mengatakan observasi terus dilakukan di rumah sakit tempat ketiga pasien dirawat.

Adapun gejala serangan enterovirus 71 sangat mirip gejala flu biasa seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri. Selanjutnya akan muncul benjolan kecil merah berair pada telapak tangan dan kaki berikut sariawan di mulut. Pada kondisi parah, EV 71 bisa menyerang jaringan syaraf dan otak hingga mengakibatkan kematian.

Virus ini mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita. Untuk menghindari terjangkit enterovirus 71, hindari kontak dengan penderita dan biasakan hidup bersih. Apalagi sebetulnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya tergantung kondisi tubuh.(Sumber:http://www.liputan6.com di akses 5-9-2008).

Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah ??

Diharapkan pihak departemen kesehatan maupun seluruh dinas-dinas kesehatan di berbagai daerah segera mengambil langkah pencegahan dan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang bakteri enterovirus 71. Banyak pelajaran bisa diambil tentang kelengahan kita dalam menghadapi outbreak suatu jenis penyakit. Sebut saja pelajaran dari wabah flu burung beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan surveillance atau pelacakan kasus di masyarakat harus terus ditingkatkan sebagai langkah pencegahan dini penularan berbagai jenis penyakit dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai gerbang terdepan untuk system pelaporan kasus penyakit yang ada lingkungan sekitar mereka . Peran promosi kesehatan juga harus senantiasa ditingkatkan, untuk membangun sebuah pengetahuan dan kesadaran di masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan menerapkan pola-pola hidup yang sehat.

Tidak hanya peran dinas kesehatan serta masyarakat yang sangat di butuhkan dalam penanggulangan dan deteksi dini sebuah penyakit-penyakit baru yang muncul di masyarakat. Peran Rumah Sakit juga sangat dibutuhkan. RS sebagai sarana pelayanan kesehatan khususnya kuratif dan rehabilitative juga dituntut peran yang sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa ini. Koordinasi yang baik dari RS dan Dinas Kesehatan sangat di butuhkan dalam upaya membangun jaringan informasi mengenai kasus-kasus penyakit yang ada di masyarakat. Perlu dikembangkan sebuah system koordinasi pelaporan secara regular tentang kasus penyakit dari pihak RS ke pihak dinas kesehatan. Masalah yang dihadapi selama ini dalam era desentralisasi adalah terputusnya jalur komunikasi antar pihak RS dan Dinas Kesehatan. Hal ini diakibatkan birokrasi dalam system desentralisasi yang membuat kedua lembaga ini dalam struktur pemerintahan tidak berhubungan secara langsung tetapi langsung bertanggungjawab terhadap pimpinan daerah.

Diharapkan setiap daerah memiliki sebuah system kesehatan daerah yang mengatur peran dan fungsi serta jalur komunikasi diantara pihak-pihak yang terkait dengan kesehatan untuk membuat mereka dapat bekerja sebagai sebuah tim dalam rangka peningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

2 Comments

  1. Selain RS dan Dinkes, system pelaporan tersEbut jg harus di bangun antara KKP yg berkedudukan di port d’entry dgn puskesmas, rumah sakit lain yg berada dekat buffer dari KKP, melangkah bersAma dalam satu tujuan selamatkan bangsa. Ini!!!!

Tinggalkan komentar